a) Pertumbuhan ekonomi
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dilihat melalui neraca ekonominya seperti tercermin dalam Produk Domestik suatu daerah. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat. Salah satu cara untuk mengetahui peningkatan kesejahteraan penduduk adalah dengan melihat hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto yang ditetapkan berdasarkan pada Harga Berlaku dan Harga Konstan.
Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat dilihat melalui indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per kapita. Pertumbuhan PDRB selama dua tahun terakhir (2007-2008), berdasarkan harga konstant tahun 2000, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan Tahun 2000
Kabupaten Bantul tahun 2007-2008
LAPAGAN USAHA | TH 2007 (100%) | TH 2008 (100%) |
Pertanian | 24,31 | 24,33 |
Pertambangan dan penggalian | 1,02 | 0,99 |
Industri pengolahan | 16,88 | 16,84 |
Listrik, Gas, dan Air Bersih | 0,85 | 0,88 |
Bangunan | 11,99 | 12,08 |
Perdagangan, Hotel, dan Restoran | 19,12 | 19,41 |
Pengankutan dan Komunikaasi | 6,81 | 6,88 |
Keuangan, Persewaan, dan Jasa | 5,87 | 5,88 |
Jasa-Jasa | 13,14 | 13,07 |
PDRB | 100 | 100 |
b) Inflasi
Tingkat inflasi di Kabupaten Bantul mengacu pada tingkat inflasi berlaku di Kota Yogyakarta dimana selama periode tahun 2007-2008 mengalami kenaikan yaitu dari 6,88% pada tahun 2007 serta mengalami kenaikan pada tahun 2008 sebesar 10,26%. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga komoditi dunia terutama minyak dan pangan karena adanya krisis global di Amerika. Disamping itu kenaikan inflasi dipicu akan adanya pesta demokrasi di Indonesia.
Namun naiknya inflasi ini juga bisa menjadi pertanda bahwa kegiatan perekonomian di Kabupaten Bantul meningkat terutama pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran.Angka inflasi tersebut di dominasi oleh pengeluaran di sektor perumahan sebesar 12,64% , bahan makanan sebesar 12,13% sedangkan terendah pada kelompok pengeluaran pendidikan ,rekreasi dan olahraga sebesar 4,90%. Angka ini menunjukan bahwa intervensi pemerintah di bidang pendidikan telah membawa hasil yang positif ,yang menandakan bahwa biaya pendidikan di Kabupaten Bantul cukup terjangkau bagi masyarakat.
Secara keseluruhan tingkat inflasi pada tahun 2008 mengalami kenaikan baik di tingkat nasional ,DIY dan Kabupaten Bantul. Selengkapnya perkembangan inflasi selama dua tahun terakhir ditingkat nasional ,Provinsi DIY dan Kabupaten Bantul dapat di lihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Perkembangan Inflasi
Kabupaten Bantul, DIY dan Nasional Tahun 2004-2008
Tahun | Inflasi IHK Kab. Bantul | Inflasi IHK Kota Yogyakarta | Inflasi IHK Nasional |
2007 | 6,88 | 7,99 | 6,59 |
2008 | 10,26 | 9,88 | 11,06 |